Tata rias pengantin merupakan salah satu warisan budaya yang perlu kita lestari. Dalam adat jawa tata rias pengantin memang memiliki filosofi tersendiri dalam setiap detail tata riasnya. Sepintas mungkin kiata melihat tata rias pengantin jawa itu sama saja. Namun jika kita perhatikan dengan seksama maka akan terlihat perbedaan dalam setiap tata rias pengantin adat jawa.
Gaya tata rias pengantin jawa berasal dari dua daerah di jawa yang kaya akan aneka budayanya. Tata rias pengantin jawa ini berasal dari keraton Yogyakarta dan juga keraton Solo. Berikut ini adalah 5 gaya tata rias pengantin adat jawa yang berasal dari Yogyakarta dan juga Solo yang populer di masyarakat.
Tata Rias Pengantin Jawa Paes Ageng
Gaya tata rias pengantin ini biasanya dikenakan pada saat upacara panggih pengantin atau dikaitkan pada saat acara andralina atau resepsi. Busana yang dikenakan adalah dodot atau kampuh lengkap dengan perhiasan khusus. Pada tata rias pengantin jawa dengan gaya paes ageng ini pengantin wanita mengenakan hiasan rambut seperti bokor mengkurep. Gelung atau sanggul bokor tersebut disempurnakan dengan 3 korsase bunga 3 warna merah,kuning,biru (hijau). Di tengah - tengah sanggul dihiasi dengan bunga merah ceplok. Dan dikiri kanan ceplok dipasang hiasan bros emas. Dan di bagian bawah dipasan untaian bunga melati sepanjang 40cm. Selain itu juga di pasang hiasan cunduk menthul, yang dipasang menghadap kebelakang. Ditambah sisir emas yang berbentuk seperti plat gunungan. Mempelai wanita dalam gaya tata rias pengantin jawa paes ageng ini juga mengenakan kalung sungsun 3, gelang binggel kana, klat bahu,cincin dan juga centhung. Centhung adalah perhiasan berupa sisir yang bertahtakan berlian yang disematkan pada dahi sisi kanan kiri.
Pada mempelai pria juga mengenkan kuluk menhiasi kepala, dan buntut rambut menjuntai dilengkapi sisir dan cunduk menthul kecil. Untuk busana yang dikenakan dalam adat paes ageng adalah dodot dengan kain batik . Motif kain batik yang digunakan biasanya motif sidomukti, sidoasih,semen rama dan truntum.
Tata Rias Pengantin Yogya Putri Modifikasi/ Modern
2. Tata Rias Pengantin Adat Jawa Yogya Putri
Gaya riasan pengantin jawa yogya putri mempunyai ciri khas bagian rambut belakang di sanggul dengan hiasan cundhuk menthul dan plat gunungan dibagian atas. Pada bagian bawah gunungan hitambahkan hiasan bunga melati , dan pada sisi kanan kirinya ditambahkan bunga berwarna merah. Riasan di hiatm di dahi dilengkapi hiasan emas pada pinngirny. Sealain itu pengantin juga mengenakan hiasan lain seperti anting, dan juga klat bahu. Untuk busana yang dikenakan menggunkan kain batik yang dikreasikan. Dan di bagian tengah ditambahkan selendang yang menjuntai kebawah dan tambahn aksesories di bagian pinggang.
Tata Rias Pengantin Jawa Jangan Meniran
3. Tata Rias Pengantin Jawa Jangan Meniran
Untuk tata rias penganti jangan meniran sebenarnya tidak jauh beda dengan tata rias paes ageng dan juga yogya putr. Perbedaanya adalah pada tata rias jangan meniran ini tidak mengenakan busana dodot. Pengantin pria mengenakn baju blenggen berbahan bludru berhias bordir. Pinggang dililit selendang berhiaas pendhing, dan kuluk kanigara di bagian kepala. Pada tata rias jangan meniran ini biasa mempelai wanita akan mengenakan kebaya kecil pada bagian luarnya.
Tata Rias Pengantin Jawa Solo Basahan
4. Tata Rias Pengantin Adat Jawa Solo Basahan
Perbedan dari tata riasa solo basahan dan juga tata rias pengantin yogya adalah pada paesnya. Pada tata rias solo basahan hanya mengunakan paes berwarna hitam. Tanpa tambahan warna emas pada pagian pinggir paes. Selain itu Pengantin perempuan juga mengenakan kemben, d odot dan juga sampur. Riasan paes pada bagian godhek akan di buat lebih besar dibanding pada riasan yogya. Cundhuk menthul yang digunakan juga lebih banyak yaitu berjumlah 9 dengan aksesories bunga melati. Bunga melati diletakan diatas sanggul secara memutar mengikuti bentuk sanggul dan menutup bagian belakang sanggul. bagian lain dari bunga melati itu dijulurkan kekanan untuk bagian yang lebih panjang, dan ke kiri untuk bagian yang lebih pendek.
Tata Rias Pengantin Jawa Solo Putri
5. Tata Rias Pengantin Adat Jawa Solo Putri.
Pada tata rias solo putri tidak berbeda dengan solo basahan. Perbedaanya adalah pada busana yang dikenakan. Pada tata rias Solo putri akan mengenakan busan berbahan beludru hitam dengan hiasan benang emas. Selain itu hiasan kalung yang dikenakan juga lebih kecil dan sederhana.
Itulah beberapa perbedaan yang bisa kita lihat pada tata rias pengantin adat jawa. Dan 5 jenis tata rias pengantin tersebut yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dan jawa khususnya.
No comments:
Post a Comment